THE MONUMENTS MAN
The monuments man bercerita pada tahun 1943 saat perang dunia ii, frank stokes membujuk presiden amerika dengan mengatakan bahwa kemenangan hanya berarti sedikit jika harta kesenian dari budaya barat hilang dalam perang.
Stokes kemudian diperintahkan untuk membuat sebuah unit tentara dengan sebutan “monuments men”, terdiri atas 7 pimpinan museum, kurator dan ahli sejarah seni yang akan memandu unit tentara dan mencari barang seni yang dicuri untuk dikembalikan pada pemiliknya.
Sementara itu claire simone, seorang kurator di prancis dipaksa untuk mengizinkan pegawai nazi, viktor stahl, untuk mengawasi pencuri karya seni di museum. Dia hampir ditangkap karna membantu saudaranya maquis yang tidak sukses mengambil kembali beberapa barang. Kemudian semua barang terlihat menghilang dan ternyata stahl yang membawa semua barang di galeri tersebut ke jerman.
Richard campbell dan preston savitz mengetahui bahwa karya seni relijius belgia dipindahkan oleh pendeta ghent cathedral untuk disimpan, tapi truk mereka dihentikan dan karya seni tersebut diambil. Mereka kemudian menemukan dan menangkap viktor stahl yang bersembunyi dan menyamar menjadi seorang petani.
THE MONUMENTS MAN
Tim tersebut kemudian menemukan bahwa karya seni tersebut disimpan di berbagai kastil dan tempat tambang. Mereka juga harus melawan kekuatan soviet union, yang merampas karya seni sebagai ganti rugi perang.
Sementara itu, kolonel wegneer secara sistematis menghancurkan semua seni yang disembunyikan. Tim tersebut mendapatkan beberapa kesuksesan, seperti mendapatkan 16. 000 karya seni, termasuk gigi emas yang diekstrak dari korban kematian, dan emas yang merupakan harta karun nazi jerman.
Akhirnya mereka menemukan sebuah tempat tambang di austria yang tampak telah dibongkar. Tim tersebut mengevakuasi sebanyak mungkin karya seni dari sana. Stokes melaporkan ke presiden truman bahwa tim telah memulihkan jumlah karya seni dan barang-barang budaya.
Dia diminta untuk tetap tinggal di eropa untuk pencarian lebih lanjut dan restorasi. Truman menanyakan pada stokes apakah usahanya tersebut senilai dengan orang-orang yang menjadi korban. Stoke mengatakan mereka senilai.
Pada tahun 1977, stokes yang sudah tua membawa cucunya melihat patung madonna karya michaelangelo di tengah kerumunan banyak pemuda yang sedang mengapresiasinya. Penasaran bukan bagaimana kelanjutannya, film ini sudah dapat di saksikan karena sudah di produksi sejak 2014 silam. Jadi langsung saja setelah kurang lebih membaca sinopsis film ini dan ingin menontonnya bersama keluarga di waktu senggang anda.